Senin, 24 Desember 2018

SAKRALNYA KATA SELAMAT HARI NATAL

Menjelang Natal, Hari-hari ini beberapa tokoh islam telah mengeluarkan statement mengenai Ucapan selamat hari Natal. Terlepas dari kontroversi mengenai boleh atw tdknya ucapan selamat hari Natal, yang harus kita ketahui bahwa agama memiliki kepercayaan dan ruang lingkup masing-masing. Sehingga jelas ada dikotomi dan perbedaan diantara masing-masing agama baik dr segi teologi (aqidah) maupun masalah tatacara ibadah. Di dalam tradisi Ilmu pengetahuan bahwa adanya kata perbedaan, itu bukti bahwa ada benar dan ada salah. Sehingga tidak bisa membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar. Sebab kata benar ada disebabkan adanya kata Salah. Oleh karena itu agama selain Islam adalah salah disebabkan adanya Benar yaitu Islam. Begitu logikanya.
Hal ini juga terkait dgn Masalah Pluralisme Agama. Hingga saat ini wacana  pluralisme agama masih sering di dengungkan sehingga muncullah pendapat bolehnya  ummat Islam  mengucapkan selamat hari Natal, dgn berdalih bahwa itu adalah sebuah interpretasi dari toleransi. Jelas Ini adalah sebuah penggelabuan  arti toleransi sehingga mengakibatkan pemahaman yang sangat vatal. Arti dr toleransi dlm agama adalah menghormati dan tdk ikut andil dlm masalah peribadatan agama lain apalagi percaya bahwa ada keselamatan di dlmnya. 
Mengucapkan selamat hari Natal berarti anda mendegradasi dan merekomendasikan bahwa Agama itu benar..sebab kata selamat dlm literatur Kamus bahasa Indonesia berarti doa, Ucapan, pernyataan mengandung harapan, terbebas dari bahaya dan malapetaka serta bencana dll. Jelas, secara tdk langsung anda menganggap bahwa, pertama : semua tradisi agama adalah sama, semuanya merujuk dan menunjuk sebuah realitas tunggal yang transendent dan suci. Kedua : semuanya sama-sama menawarkan jalan keselamatan. Dan ketiga: semuanya tdk ada yang final. Artinya setiap agama harus selalu selalu terbuka untuk dikritisi dan direvisi. 
Begitu sakralnya ucapan selamat Natal yang bisa merobohkan pondasi keimanan yang sesungguhnya. Sama halnya dgn ucapan syahadat أشهد أن لا إله إلا الله hanya kata2 tapi bisa merubah status seseorang dr kafir menjadi muslim. Bgtupula dgn nikah, Istri bisah sah hanya dengan kata2 akad. Dan bisa berstatus haram ketika hanya dgn kata2 talaq.. oleh krn itu ada kata2 yang tdk bisa lagi di toleransi dan di relatifkan sebab hal itu sudah masuk dlm ruang lingkup aqidah yang tdk bisa lagi diperdebatkan krn statusnya sudah bersifat final. 
Jadi menurut saya bahwa mereka yang mengucapkan selamat hari Natal saya anggap mereka adalah intelektual, saking Intelektualnya,  sampai-sampai kedunguannya sampai ke ubun-ubun.. mungkin selaput otaknya kelebihan subsidi kali yaaaa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar